SOKOGURU - Emas dikenal sebagai aset "safe haven" yang stabil, namun kenyataannya harga emas juga bisa turun drastis dalam waktu singkat.
Penurunan ini bisa terjadi karena berbagai faktor yang memengaruhi pasar global secara langsung.
Sebagai ilustrasi, pada salah satu periode tahun 2025, harga emas batangan Antam tercatat turun lebih dari Rp20.000 dalam sehari, menandakan betapa cepat dan tajam pergerakan pasar bisa terjadi.
Namun bukan hanya di Indonesia. Di pasar global, fluktuasi seperti ini juga sering terjadi, termasuk pada emas batangan 1 troy ounce (31,1 gram), yang harganya bisa berubah puluhan dolar hanya dalam beberapa jam.
5 Faktor Utama Penyebab Harga Emas Jatuh
1. Penguatan Dolar AS
Karena emas diperdagangkan dalam dolar, saat dolar menguat terhadap mata uang lain, harga emas dalam mata uang lokal menjadi lebih mahal, sehingga permintaan global menurun.
Data dari World Gold Council menunjukkan bahwa korelasi negatif antara indeks dolar dan harga emas tetap konsisten dalam jangka panjang.
2. Kenaikan Suku Bunga
Ketika bank sentral seperti Federal Reserve menaikkan suku bunga, imbal hasil dari instrumen lain seperti obligasi menjadi lebih menarik dibandingkan emas yang tidak memberikan bunga. Investor cenderung memindahkan dananya, sehingga harga emas menurun.
3. Ketidakpastian Geopolitik yang Mereda
Emas sering naik ketika terjadi konflik atau ketidakpastian. Sebaliknya, saat kondisi membaik, investor bisa beralih ke aset berisiko seperti saham, yang menyebabkan harga emas turun.
4. Aksi Ambil Untung (Profit Taking)
Ketika harga emas menyentuh rekor tertinggi, investor besar seperti hedge fund bisa menjual sebagian portofolionya untuk merealisasikan keuntungan. Penjualan besar-besaran ini bisa menciptakan tekanan jual yang memicu penurunan harga emas.
5. Data Ekonomi yang Kuat
Rilis data seperti peningkatan pertumbuhan ekonomi, turunnya pengangguran, atau penjualan ritel yang meningkat membuat pasar lebih percaya diri terhadap ekonomi, dan mengurangi ketertarikan pada aset safe haven seperti emas.
Tips Menghadapi Penurunan Harga Emas
1. Hindari Panik Saat Harga Turun
Volatilitas adalah bagian dari pasar emas. Penurunan harga sesaat bukan berarti kerugian permanen.
2. Terapkan Strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)
Beli emas secara berkala dalam jumlah tetap, terlepas dari harga pasar. Ini membantu kamu mendapatkan harga rata-rata yang lebih stabil dalam jangka panjang.
3. Diversifikasi Aset
Jangan hanya bergantung pada emas. Campurkan portofolio kamu dengan aset lain seperti saham, obligasi, atau reksa dana.
4. Pantau Faktor Eksternal
Ikuti perkembangan global seperti kebijakan suku bunga, inflasi, atau kondisi geopolitik yang dapat berdampak langsung pada harga emas.
5. Investasi untuk Jangka Panjang
Menurut World Gold Council, emas telah mempertahankan daya belinya selama ribuan tahun dan tetap menjadi alat lindung nilai terhadap inflasi yang efektif.
Kesimpulan
Harga emas bisa turun drastis dalam waktu singkat karena kombinasi faktor makroekonomi dan psikologi pasar. Namun, dengan strategi investasi yang tepat, seperti DCA dan diversifikasi portofolio, investor tetap bisa meraih manfaat jangka panjang dari emas.
Jadi, saat harga emas anjlok, bukan berarti waktunya takut. Mungkin justru itu waktu terbaik untuk membeli.(*)